Ikan mas adalah salah satu jenis ikan tawar yang banyak di pelihara. Memiliki bentuk tubuh yang agak bulat dan panjang, di tutupi seluruh sisik di permukaan badan, pinggung yang tinggi dan kepala yang kecil. Ikan mas sangat populer di Indonesia, karena rasanya yang enak, dagingnya yang tebal dan memiliki kandungan gizi yang lumayan tinggi
Ikan mas sendiri memiliki beragam nama lain seperti : ameh, royo, masmasan, tombro dan karper. Ikan jenis ini sangat di gemari dalam olahan masakan apapun, karena cita rasa dagingnya yang manis. Ikan ini juga di gemari ketika seseorang pergi memancing ke sungai.
Budidaya ikan mas telah di lakukan semenjak puluhan tahun lalu di Indonesia, jadi bukan hal yang awam lagi. Permintaan pasar akan ketersediaan ikan mas belum pernah surut, ini dikarenakan tingkat kepopulerannya yang memang sangat tinggi. Sayangnya, ikan mas masih terbilang terbatas di pasaran, hal inilah yang menyebabkan tingginya harga ikan mas bahkan melaupaui dari harga atau modal produksi.
Jika and tertarik untuk melakukan budidaya ikan mas, berikut akan kami bagikan cara efektif dalam budidaya ikan mas. Karena cara budidaya ikan mas tidaklah sesulit Cara Budidaya Ikan Arwana, berikut langkah – langkahnya :
1. Pembenihan Ikan Mas
Dalam proses pembenihan ikan mas, hal pertama yang perlu di perhatikan adalah calon indukan untuk proses pembibitan. Maka anda harus mencari indukan yang berkualitas agar pembenihan berjalan dengan sempurna. Calon indukan ini pada nantinya akan dipelihara pada sebuah kolam terpisah yaitu kolam pembibitan. Indukan jantan dan indukan betina ikan mas akan di pisahkan dan ini dilakukan ketika kedua indukan telah siap untuk melakukan proses pemijahan.
2. Pemilihan Calon Indukan Ikan Mas
Untuk mendapatkan calon indukan yang baik, berikut kriteria yang di butuhkan : indukan jantan minimal beratnya adalah 0,5 kg per ekornya dan berumur biasanya 8 bulan, sedangkan indukan betina biasanya memiliki berat minimal 2 kg per ekornya dengan umur sekitar 1,5 hingga 2 tahun. Pilihlah indukan yang tidak cacat, sehat, sirip tidak rusak dan bentuk fisik yang mulus. Biasanya indukan yang bagus memiliki ukuran kepala yang lebih kecil dibandingkan ukuran badan.
Memiliki bagian sisik yang simetris, berwarna cerah, insang yang bersih tanpa disertai bintik – bintik putih dan lenda mata yang jernih dan bersih. Usahakan memilih calon indukan yang berasal dari keturunan ikan mas yang berbeda. Baik indukan jantan maupun dari indukan betina agar tidak terjadi inbreeding atau kecacatan yang akan menurunkan jumlah kualitas pada ikan mas tersebut.
Berikut ciri – ciri indukan ikan mas betina dan jantan agar dapat di bedakan :
- Kepala yang tidak melebar pada ikan mas jantan dan kepala yang relatif meruncing dan agak kecil pada ikan mas betina.
- Sirip dada pada ikan mas jantan akan relatif panjang dengan jari – jari luar yang lebih tebal sedangkan pada indukan betina jari – jari lebih tipis dengan sirip pada dada akan relatif lebih pendek.
- Ikan mas jantan memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping dan tipis sedangkan yang betina lebih gemuk dan tebal.
- Pergerakan ikan mas jantan lebih gesit jika dibandingkan dengan ikan mas betina.
3. Pemeliharaan Indukan
Sebaiknya indukan jantan dan betina dirawat secara terpisah dengan dua buah kolam yang berbeda. Sebaiknya sumber perairan untuk kedua buah kolam ini dilakukan secara paralel dengan tingkat kedalaman air dari 60 hingga 80 cm.
Luas kolam yang biasanya di butuhkan untuk indukan adalah 5 m2 per masing – masing berat ikan mas yang ada di kolam tersebut. Suhu air yang normal untuk kolam indukan tersebut adalah 25 hingga 30 derajat C dengan sirkulasi beserta kapasitas air yang bagus.
Pakan yang anda berikan kepada indukan ikan mas haruslah pakan yang bergizi dan sehat, sperti penggunaan pelet yang telah memiliki kandungan protein dari 30 hingga 35 %. Sedangkan pakan lainya yang biasa di berikan berupa hasil limbah pertanian maupun dedak jagung. Namun, untuk pakan tambahan ini, sebaiknya anda memberikan pakan yang memiliki kandungan lemak yang tinggi.
4. Proses Pemijahan Ikan Mas
Pemijahan ikan mas ini dapat di lakukan dengan pemijahan alami maupun pemijahan buatan. Proses pemijahan alami adalah pemijahan biasa yang terjadi dengan adanya proses perkawinan dan terjadinya pemuahan sel telur oleh sperma yang di laukan oleh induk ikan mas. Sedangkan pembuahan buatan adalah pembuahan in Vitro atau melakukan proses penyuntikan menggunakan hormon atau hipfisa.
5. Persiapan Tempat Pemeliharaan
Ada dua jenis kolam pemelihaaran pada budidaya ikan mas yaitu kolam air deras dan juga kolam tanah. Berikut penjelasan singkat tentang kedua jenis kolam tersebut :
Kolam Tanah
Ini merupakan jenis kolam yang sering digunakan para petani ikan mas untuk melakukan pembesaran atau pemeliharaan. Lebih hemat dan lebih mudah di buat.
Berikut beberapa cara melakukan budidaya atau pembesaran di kolam tanah :
- Sebaiknya dasar kolam terlebih dahulu di bajak sebelum melakukan pembuatan kolam.
- Keringkan selama 7 hari, lakukan pemupukan, pengairan dan pengapuran.
- Setelah itu lakukan pengapuran, pemupukan dan pengairan.
- Persiapan kolam tanah ini biasanya akan memakan waktu hingga 14 – 20 hari.
Kolam Air Deras
Kolam ini merupakan jenis kolam yang mengunakan teknik sirkulasi air cepat dan deras, tentunya memerlukan debit air yang besar agar bisa menghasilkan aliran air yang deras.
Berikut hal – hal yang penting dalam menggunakan kolam ikan air deras :
- Memiliki kadar oksigen yang jauh lebih tinggi.
- Ikan akan tetap terus aktif dan pertumbuhan ikan akan terpacu dengan nafsu makan yang tinggi juga.
- Pastikan frekuensi debit air kolam tetap berkisar antara 25 hingga 100 liter per detik.
- Kandungan protein yang ada di pakan ikan haruslah berkisar antara 25 hingga 30 %.
6. Pendederan Benih
Pendederan atau pemeliharaan benih terbagi menjadi beberapa tahapan sesuai dengan usia dan karakteristik ikan. Berikut cara budidaya ikan mas :
- Pendederan tahap pertama : Proses ini di lakukan ketika larva telah berumur lebih kurang 7 hari. Pindahkan larva dari kolam penetasan ke kolam pendederan. Kolam pendederan sendiri bisa di campurkan dengan kolam pembesaran tentunya.
Pada kolam ini harus di lakukan proses penjemuran, pengeringan, pemupukan genangan air dan pengapuran. kedalaman sekitar 60 cm, beri saringan halus pada lubang sirkulasi untuk pencegahan hama. - Pendederan tahap kedua : Ini adalah kelanjutan dari tahapan pertama di kolam yang sama. Hanya saja mengurangi tingkat penebaran benih. Dilakukan selama lebih kurang 4 minggu dan akan menghasilkan benih yang berukuran 3 hingga 5 cm.
- Pendederan ke tiga : Ini adalah kelanjutan dari yang kedua sehingga penebaran benih mulai berkurang lagi. Ini akan menghasilkan ukuran benih sekitar 5 hingga 8 cm.
- Pendederan Tahap terakhir : Ini adalah proses yang akan berlangsung selama 4 minggu terakhir, sehingga menghasilkan ukuran bibit 8 hingga 12 cm. Bobot ikan mas sendiri akan lebih berat sekitar 80 hingga 100 gram per ekornya.
7. Pemberian Pakan
Makanan ikan mas terbagi menjadi 2 kelompok yaitu makanan buatan dan makanan alami. Makanan alami adalah makanan yang teberntuk secara alami sedangkan makanan buatan adalah makanan yang menggunakan serangkaian proses pembuatan oleh manusia. Makanan buatan akan di olah dan di produksi dengan komposisi serta bahan – bahan tertentu yang akan memenuhi kebutuhan gizi ikan.
Dosis pakan yang di berikan adalah berkisar 3 hingga 5 % dari berat total ikan yang di pelihara setiap harinya hingga tidak terjadi pembusukan pakan di kolam. Pemberian pakan juga di lakukan secara bertahap.
8. Proses Panen Ikan Mas
Cara melakukan panen pada budidaya ikan mas adalah dengan bertahap yaitu:
- menyurutkan air yang ada di dalam kolam.
- Dengan cara menutup saluran masuk air dan membuka pintu pembuangan air.
- pasanglah seser di pintu pembuangan agar ikan mas tidak ikut keluar bersamaan dengan air yang di buang.
- Tangkaplah ikan – ikan mas tersebut secara perlahan ketika proses penyurutan air sedang berlangsung.
9. Pasca Panen
Setelah melakukan cara budidaya ikan mas dan proses pemanenan, biasanya para peternak ikan mas akan mulai memasarkan ikan yang telah berhasil di panen. Lakukan pembersihan kolam dan persiapan kembali induk – induk yang sehat untuk kembali melakukan pemijahan.
Baca Juga Artikel Saya Lainnya di Website resmi saya Essence Aquatic