Senin, 29 Oktober 2018

Cara Budidaya Ikan Mas Untuk Pemula

Ikan mas adalah salah satu jenis ikan tawar yang banyak di pelihara. Memiliki bentuk tubuh yang agak bulat dan panjang, di tutupi seluruh sisik di permukaan badan, pinggung yang tinggi dan kepala yang kecil. Ikan mas sangat populer di Indonesia, karena rasanya yang enak, dagingnya yang tebal dan memiliki kandungan gizi yang lumayan tinggi
Ikan mas sendiri memiliki beragam nama lain seperti : ameh, royo, masmasan, tombro dan karper. Ikan jenis ini sangat di gemari dalam olahan masakan apapun, karena cita rasa dagingnya yang manis. Ikan ini juga di gemari ketika seseorang pergi memancing ke sungai.
Budidaya ikan mas telah di lakukan semenjak puluhan tahun lalu di Indonesia, jadi bukan hal yang awam lagi. Permintaan pasar akan ketersediaan ikan mas belum pernah surut, ini dikarenakan tingkat kepopulerannya yang memang sangat tinggi. Sayangnya, ikan mas masih terbilang terbatas di pasaran, hal inilah yang menyebabkan tingginya harga ikan mas bahkan melaupaui dari harga atau modal produksi.
Jika and tertarik untuk melakukan budidaya ikan mas, berikut akan kami bagikan cara efektif dalam budidaya ikan mas. Karena cara budidaya ikan mas tidaklah sesulit Cara Budidaya Ikan Arwana, berikut langkah – langkahnya :
1. Pembenihan Ikan Mas
Dalam proses pembenihan ikan mas, hal pertama yang perlu di perhatikan adalah calon indukan untuk proses pembibitan. Maka anda harus mencari indukan yang berkualitas agar pembenihan berjalan dengan sempurna. Calon indukan ini pada nantinya akan dipelihara pada sebuah kolam terpisah yaitu kolam pembibitan. Indukan jantan dan indukan betina ikan mas akan di pisahkan dan ini dilakukan ketika kedua indukan telah siap untuk melakukan proses pemijahan.
2. Pemilihan Calon Indukan Ikan Mas
Untuk mendapatkan calon indukan yang baik, berikut kriteria yang di butuhkan : indukan jantan minimal beratnya adalah 0,5 kg per ekornya dan berumur biasanya 8 bulan, sedangkan indukan betina biasanya memiliki berat minimal 2 kg per ekornya dengan umur sekitar 1,5 hingga 2 tahun. Pilihlah indukan yang tidak cacat, sehat, sirip tidak rusak dan bentuk fisik yang mulus. Biasanya indukan yang bagus memiliki ukuran kepala yang lebih kecil dibandingkan ukuran badan.
Memiliki bagian sisik yang simetris, berwarna cerah, insang yang bersih tanpa disertai bintik – bintik putih dan lenda mata yang jernih dan bersih. Usahakan memilih calon indukan yang berasal dari keturunan ikan mas yang berbeda. Baik indukan jantan maupun dari indukan betina agar tidak terjadi inbreeding atau kecacatan yang akan menurunkan jumlah kualitas pada ikan mas tersebut.
Berikut ciri – ciri indukan ikan mas betina dan jantan agar dapat di bedakan :
  • Kepala yang tidak melebar pada ikan mas jantan dan kepala yang relatif meruncing dan agak kecil pada ikan mas betina.
  • Sirip dada pada ikan mas jantan akan relatif panjang dengan jari – jari luar yang lebih tebal sedangkan pada indukan betina jari – jari lebih tipis dengan sirip pada dada akan relatif lebih pendek.
  • Ikan mas jantan memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping dan tipis sedangkan yang betina lebih gemuk dan tebal.
  • Pergerakan ikan mas jantan lebih gesit jika dibandingkan dengan ikan mas betina.
3. Pemeliharaan Indukan
Sebaiknya indukan jantan dan betina dirawat secara terpisah dengan dua buah kolam yang berbeda. Sebaiknya sumber perairan untuk kedua buah kolam ini dilakukan secara paralel dengan tingkat kedalaman air dari 60 hingga 80 cm.
Luas kolam yang biasanya di butuhkan untuk indukan adalah 5 m2 per masing – masing berat ikan mas yang ada di kolam tersebut. Suhu air yang normal untuk kolam indukan tersebut adalah 25 hingga 30 derajat C dengan sirkulasi beserta kapasitas air yang bagus.
Pakan yang anda berikan kepada indukan ikan mas haruslah pakan yang bergizi dan sehat, sperti penggunaan pelet yang telah memiliki kandungan protein dari 30 hingga 35 %. Sedangkan pakan lainya yang biasa di berikan berupa hasil limbah pertanian maupun dedak jagung. Namun, untuk pakan tambahan ini, sebaiknya anda memberikan pakan yang memiliki kandungan lemak yang tinggi.
4. Proses Pemijahan Ikan Mas
Pemijahan ikan mas ini dapat di lakukan dengan pemijahan alami maupun pemijahan buatan. Proses pemijahan alami adalah pemijahan biasa yang terjadi dengan adanya proses perkawinan dan terjadinya pemuahan sel telur oleh sperma yang di laukan oleh induk ikan mas. Sedangkan pembuahan buatan adalah pembuahan in Vitro atau melakukan proses penyuntikan menggunakan hormon atau hipfisa.
5. Persiapan Tempat Pemeliharaan
Ada dua jenis kolam pemelihaaran pada budidaya ikan mas yaitu kolam air deras dan juga kolam tanah. Berikut penjelasan singkat tentang kedua jenis kolam tersebut :
Kolam Tanah
Ini merupakan jenis kolam yang sering digunakan para petani ikan mas untuk melakukan pembesaran atau pemeliharaan. Lebih hemat dan lebih mudah di buat.
Berikut beberapa cara melakukan budidaya atau pembesaran di kolam tanah :
  • Sebaiknya dasar kolam terlebih dahulu di bajak sebelum melakukan pembuatan kolam.
  • Keringkan selama 7 hari, lakukan pemupukan, pengairan dan pengapuran.
  • Setelah itu lakukan pengapuran, pemupukan dan pengairan.
  • Persiapan kolam tanah ini biasanya akan memakan waktu hingga 14 – 20 hari.
Kolam Air Deras
Kolam ini merupakan jenis kolam yang mengunakan teknik sirkulasi air cepat dan deras, tentunya memerlukan debit air yang besar agar bisa menghasilkan aliran air yang deras.
Berikut hal – hal yang penting dalam menggunakan kolam ikan air deras :
  • Memiliki kadar oksigen yang jauh lebih tinggi.
  • Ikan akan tetap terus aktif dan pertumbuhan ikan akan terpacu dengan nafsu makan yang tinggi juga.
  • Pastikan frekuensi debit air kolam tetap berkisar antara 25 hingga 100 liter per detik.
  • Kandungan protein yang ada di pakan ikan haruslah berkisar antara 25 hingga 30 %.
6. Pendederan Benih
Pendederan atau pemeliharaan benih terbagi menjadi beberapa tahapan sesuai dengan usia dan karakteristik ikan. Berikut cara budidaya ikan mas :
  • Pendederan tahap pertama : Proses ini di lakukan ketika larva telah berumur lebih kurang 7 hari. Pindahkan larva dari kolam penetasan ke kolam pendederan. Kolam pendederan sendiri bisa di campurkan dengan kolam pembesaran tentunya.
    Pada kolam ini harus di lakukan proses penjemuran, pengeringan, pemupukan genangan air dan pengapuran. kedalaman sekitar 60 cm, beri saringan halus pada lubang sirkulasi untuk pencegahan hama.
  • Pendederan tahap kedua : Ini adalah kelanjutan dari tahapan pertama di kolam yang sama. Hanya saja mengurangi tingkat penebaran benih. Dilakukan selama lebih kurang 4 minggu dan akan menghasilkan benih yang berukuran 3 hingga 5 cm.
  • Pendederan ke tiga : Ini adalah kelanjutan dari yang kedua sehingga penebaran benih mulai berkurang lagi. Ini akan menghasilkan ukuran benih sekitar 5 hingga 8 cm.
  • Pendederan Tahap terakhir : Ini adalah proses yang akan berlangsung selama 4 minggu terakhir, sehingga menghasilkan ukuran bibit 8 hingga 12 cm. Bobot ikan mas sendiri akan lebih berat sekitar 80 hingga 100 gram per ekornya.
7. Pemberian Pakan
Makanan ikan mas terbagi menjadi 2 kelompok yaitu makanan buatan dan makanan alami. Makanan alami adalah makanan yang teberntuk secara alami sedangkan makanan buatan adalah makanan yang menggunakan serangkaian proses pembuatan oleh manusia. Makanan buatan akan di olah dan di produksi dengan komposisi serta bahan – bahan tertentu yang akan memenuhi kebutuhan gizi ikan.
Dosis pakan yang di berikan adalah berkisar 3 hingga 5 % dari berat total ikan yang di pelihara setiap harinya hingga tidak terjadi pembusukan pakan di kolam. Pemberian pakan juga di lakukan secara bertahap.
8. Proses Panen Ikan Mas 
Cara melakukan panen pada budidaya ikan mas adalah dengan bertahap yaitu:
  • menyurutkan air yang ada di dalam kolam.
  • Dengan cara menutup saluran masuk air dan membuka pintu pembuangan air.
  • pasanglah seser di pintu pembuangan agar ikan mas tidak ikut keluar bersamaan dengan air yang di buang.
  • Tangkaplah ikan – ikan mas tersebut secara perlahan ketika proses penyurutan air sedang berlangsung.

9. Pasca Panen
Setelah melakukan cara budidaya ikan mas dan proses pemanenan, biasanya para peternak ikan mas akan mulai memasarkan ikan yang telah berhasil di panen. Lakukan pembersihan kolam dan persiapan kembali induk – induk yang sehat untuk kembali melakukan pemijahan.


Baca Juga Artikel Saya Lainnya di Website resmi saya Essence Aquatic

Selasa, 09 Oktober 2018

Mengenal Lebih Ikan Nilem

Hallo agan-agan pencinta mancing essen aquatic kembali lagi bersama informasi penting seputaran ikan air tawar, umpan mancing dll mengenai memancing. Sekarang saya akan menerangkan tentang ikan lokal asli dari indonesia yang sering dikonsumsi masyarakat indonesia yaitu Ikan Nilem sedikit kita bahas fakta-fakta nya untuk lebih mengenal ikan ini ya gann.


Ikan Nilem atau Osteochillus hasellti merupakan jenis ikan endermik (asli Indonesia). Hidup di sungai dan rawa-rawa. Ikan ini tidak begitu populer dikalangan masyarakat, kecuali di daerah priangan. Berdasarkan warna tubuhnya, di Indonesia terdapat dua jenis nilem yaitu nilem yang bagian punggungnya berwarna coklat gelap atau coklat kehijauan dan warna satu lagi yang berwarna merah pada bagian punggungnya.

Bentuk tubuhnya sepintas mirip dengan ikan mas yang ternyata cukup beralasan karena nilem masuk dalam anggota suku cyprinidae. Di Indonesia nilem dikenal dengan banyak nama yaitu nilem, lehat, magut, regis, milem, muntu, palung, pawas, puyau, asang, penopa, dan karper. Ikan nilem ini mempunyai sifat makan herbivora, penyebarannya diketahui juga berada di Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Kambodja.

Klasifikasi Ilmiah : 

Kingdom : Animalia 
Filum : Chordata
Class : Pisces
Sub Class : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub Ordo : Cyprinoidae
Familia : Cyprinidae
Genus : Ostechilus
Spesies : Ostechilus hasselti C.V 
(cuvier and valenciennes)

Habitat ikan nilem di alam hidup pada perairan yang ditumbuhi pakan alami dari kelompok peryphyton seperti cyanophyceae, cholophyceae yang merupakan makanan penting invertebrata, berudu, dan ikan.

Ikan nilem memiliki potensi reproduksi yang cukup tinggi. Seekor betina nilem dapat menghasilkan telur sebanyak 80.000 - 110.000 butir telur per kg bobot induk dan dapat memijah sepanjang tahun . Secara alami pemijahan ikan nilem di mulai pada awal musim penghujan dan nilem dapat mulai memijah pada umur sekitar satu tahun dengan panjang tubuhnya sudah mencapai sekitar 20 cm dan berat di atas 12- gram. Telur ikan nilem berukuran diameter antara 0,8 - 1,2 mm, telurnya banyak mengandung kuning telur tyang mengumpul pada suatu kutub. Warna telur nilem transparan dan bersifat demersal atau terbenam di dasar perairan.

KEBIASAAN YANG MENJADI MANFAAT

Ikan nilem biasa dibudidayakan orang di Pulau Jawa, terutama di Jawa Barat. Ikan ini digemari telur-telurnya karena rasanya yang lezat. Akan tetapi sekarang produksinya cenderung menurun, sementara umumnya nilem dipelihara sebagai produk sampingan dari kolam-kolam pemeliharaan ikan mas, nila, atau gurami.

Satu percobaan yang dilakukan di Danau Maninjau, Sumatera Barat, mendapatkan bahwa ikan nilem yang tidak diberi pakan secara khusus memakan aneka fitoplankton yang terdapat di danau, sehingga berpeluang untuk digunakan sebagai pembersih air danau.

Ikan nilem memakan berbagai jenis fitoplankton yang tergolong ke dalam suku-suku Bacillariophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, dan Desmidiaceae.

Semenjak populernya "terapi kaki" menggunakan GARRA RUFA, ikan NILEM menjadi alternatif karena memiliki perilaku sama, yaitu mengerumuni kaki yang dicelup ke dalam kolam dan memakan kulit ari kaki.




Baca juga artikel kami lainnya di website resmi kami essence aquatic

Rabu, 03 Oktober 2018

Mengenal Tentang Ikan tawes

Tawes adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae. Ikan ini merupakan salah satu jenis yang penting dan populer dikembangkan dalam akuakultur sebagai ikan konsumsi. Secara alami tawes menyebar luas di Indocina dan kepulauan Sunda.

Menurut catatan FAO, ikan ini pernah diintroduksi ke Filipina (1956) dan ke India (1972). Ikan ini masih berkerabat dengan ikan nilem. Pieter Bleeker telah mengidentifikasi hewan ini pada abad ke-19 dan memberi nama berbeda untuk yang ditemukan di Indonesia (Barbus gonionatus, dengan alternatif Puntius gonionatus, Barbonymus gonionatus, serta Barbodes gonionatus, 1850), dan di Jawa (Barbus javanicus, dengan alternatif Puntius javanicus, 1855). Garibaldi (1996) merevisi P. gonionatus sebagai Barbus gonionatus, namun Kottelat (1999) merevisi kembali dengan menggabungkan kedua spesies dengan dua spesies lain sebagai satu spesies, Barbonymus gonionatus. Nama terakhir ini adalah nama yang dianggap valid.
Nama-nama lainnya, di antaranya lawak, lalawak (melayu); turub hawu (Sunda.); dan tawes, badir (Jawa.). Ada juga yang menyebutnya lampam jawa. Dalam bahasa Inggris, ikan ini dinamai Java Barb, Silver Barb, atau juga Tawes. Ikan ini juga masih berkerabat dengan ikan nilem.

Klasifikasi Ilmiah Ikan Tawes

Nama ilmiah : Barbonymus gonionotus
Klasifikasi lebih tinggi : Barbonymus
Tingkatan takson         : Spesies
Ordo        : Cypriniformes
Kerajaan : Animalia
Filum      : Chordata
Kelas      : Actinopterygii
Ordo       : Cypriniformes
Famili     : Cyprinidae
Spesies : Barbonymus gonionotus (Bleeker, 1850); Barbus gonionotus Bleeker, 1850;                     Barbus javanicus Bleeker, 1855; Barbus koilometopon Bleeker, 1857;                             Puntius jolamarki Smith, 1934; Puntius viehoeveri Fowler, 1943

Di alam, tawes ditemukan hidup di jaringan sungai dan anak-anak sungai, dataran banjir, hingga ke waduk-waduk. Agaknya ikan ini menyukai air yang diam menggenang. Tercatat pula migrasi ikan ini meski tidak terlampau jauh, yakni dari sungai besar ke anak-anak sungai, saluran, dan dataran banjir, khususnya di awal musim hujan. Penyebaran alaminya tercatat di Sungai Mekong, Chao Phraya, Semenanjung Malaya, Sumatera dan Jawa.
Tawes bersifat herbivora, utamanya memakan tumbuh-tumbuhan seperti Hydrilla, aneka tumbuhan air, dan daun-daunan yang terjatuh ke sungai. Tawes mau juga memangsa aneka invertebrata. Suhu air yang ideal untuk hidupnya antara 22-28 °C.
Sifatnya sebagai herbivora dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan gulma air. Penelitian yang dilakukan di Danau Maninjau, Sumatera Barat, mendapatkan bahwa ikan tawes dan nilem yang tidak diberi pakan secara khusus telah memakan aneka fitoplankton yang terdapat di danau, sehingga jenis-jenis ikan ini berpeluang untuk digunakan sebagai pembersih air danau
Meski sebenarnya ikan tawes adalah ikan yang termasuk herbivore atau pemakan tumbuhan, namun ikan tawes yang sudah dikembang biakkan di kolam dapat diberi makan pelet atau makanan alami berupa daunt talas. Perkembangan ikan di kolam akan jauh lebih cepat karena pola makan yang cukup dan teratur dan tujuannya adalah sebagai ikan konsumsi menyebabkan ikan tawes jarang di gunakan sebagai ikan pancingan di kolam–kolam pancing.
Ikan ini termasuk satu dari lima jenis ikan air tawar terpenting dari pemeliharaan di Thailand. Sebagaimana ikan nila, tawes mudah dipelihara tanpa memerlukan teknik yang rumit dan mahal, menjadikannya ikan kolam yang populer di Bangladesh. Taksiran produksi ikan tawes dari pemeliharaan di wilayah Asia Tenggara dan Bangladesh adalah lebih dari 50.000 ton di tahun 1994.


Baca juga artikel saya lainnya di website essence aquatic

Senin, 01 Oktober 2018

Fakta Mengenai Ikan Patin

Mengenal sedikit tentang ikan patin  ikan yang paling suka dikonsumsi masyarakat indonesia khusus nya, tidak susah jika kita ingin pergi membeli ikan patin ini karena banyak di pasar indonesia dan harga nya pun cukup terjangkau. Selain itu juga ikan patin banyak di budidayakan oleh masyarakat indonesia karena peminat nya pun cukup lumayan banyak di pasaran.

Inilah Fakta-fakta mengenai ikan patin. Disimak sampai habis gann.


Ikan patin berbadan panjang untuk ukuran ikan tawar lokal, warna silver seperti perak, punggung berwarna biru kehitaman. Kepala ikan patin relatif kecil, mulut terletak di ujung kepala agak di sebelah bawah yang di kelilingi kumis berfungsi sebagai peraba.

A. Klasifikasi ikan Patin

Klasifikasi ikan patin sabagai berikut :
Alam        : Haiwan
Filum       : Bertulang Belakang
Kelas        : Actiopterygii
Order       : Siluriformes
Keluarga : Pangasiidae
Genus      : Pangasius
Spesies    : Pangasius hypophthalmus

B. Morfologi ikan Patin

Ikan patin memiliki badan memanjang berwarna putih seperti perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Panjang tubuhnya bisa mencapai 120cm, suatu ukuran yang cukup besar untuk ukuran ikan air tawar domestik. Kepala ikan patin relatif kecil dengan mulut terletak di ujung kepala agak di sebelah bawah hal ini merupakan ciri khas golongan catfish.pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba.
Sirip punggu memiliki sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi patinyang bergerigi dan besar di ebelah belakangnya. Sementara itu, jari-jari lunak sirip pun ggung terdapat enam atau tujuh buah.
Pada punggungnya terdapat sirip lemak yang berukuran kecil sekali. Adapun sirip ekornya membentuk cagak dan bentuknya simetris. Ikan patin ini tidak memiliki sisik. Sirip duburnya panjang, terdiri dari 30-33 jari-jari lunak, sedangkan sirip perutnya memiliki enam jari-jari keras yang berubah menjadi senjata yang dikenal sebagap patil.

C. Manfaat ikan patin bagi kesehatan

Manfaat ikan patin bagi kesehatan ditandai dengan adanya kandungan yang terutama dua asam lemak esensial DHA yaitu kira-kira sebesar 5,45 % dan EPA yaitu kira-kira sebesar 0,78 %. Kedua jenis omega-3 asam lemak ini biasanya dihasilkan dari jenis ikan yang hidup di air dingin seperti ikan salmon, ikan tuna, dan ikan sarden.
Kadar lemak total yang terkandung dalam daging ikan patin adalah sebesar 2,55 % sampai dengan 3,42 %, dimana asam lemak tak jenuh nya adalah di atas 50 %. Asam oleat adalah asam lemak tak jenuh tunggal yang paling banyak terkandung di dalam daging ikan patin yaitu sebesar 7,43 %.

D. Kandungan ikan patin

Berdasarkan hasil dari penelitian, kandungan gizi di dalam ikan patin yang berupa lemak tak jenuh (USFA sebesar 50 %) sangatlah bagus untuk mencegah terjadinya resiko penyakit Kardiovaskular. Lemak tak jenuh juga bermanfaat untuk menurunkan besarnya kadar kolesterol total dan kolesterol LDL yang terkandung di dalam darah sehingga dapat mencegah dan mengurangi terkena penyakit jantung koroner.
Jika di lihat dari rendahnya kadar kolesterol yang terkandung dalam daging ikan patin ( 21-39mg/100 gram), maka manfaat ikan patin sangatlah bagus bagi anda yang sedang menjalankan program diet karena bisa mengurangi asupan kolesterol harian di dalam menu makanan kamu.

E. Sifat-sifat biologis ikan patin

Ikan patin bersifat nokturnal (aktivitasnya dilakukan dimalam hari) sebagaimana umumnya ikan catfish lainnya. Selain itu, patin suka bersembunyi di dalam liang-liang ditepi sungai habitat hidupnya.
Yang membedakan ikan patin dengan ikan catfish pada umunya : sifat patin yang termasuk omnivora atau golongan ikan pemakan segalanya. Di alam, makanan ikan ini antara lain ikan-ikan kecil lainnya, cacing, detritus, serangga, biji-bijian.
Udang-udang kecil, dan moluska. Ikan patin termasuk ikan dasar. Hal ini bisa dilihat dari bentuk mulutnya yang agak ke bawah itu. Habitatnya hidup disungai-sungai dan muar-muara sungai tersebar di Indonesia, India, dan Myanmar.
Daging ikan patinini sangat gurih dan lezat sehingga terkenal dan sangat digemari oleh mesyarakat. Kalau di alam ikan perkumpul di tepi-tepi sungai besar pada akhir musim penghujan atau sekitar bulan April sampai Mei.
Alat yang dipergunakan adalah seser yaitu semacam jala yang di peregang dengan sepasang bilah bambu. Pengoperasinya dengan cara mendorong atau menyeserkannya ke arah depan. Waktu penangkapannya menjelang fajar karena pada saat itu anak-anak patin umumnya berenang bergerombol dan sesekali muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen dari udara langsung.
Baca juga :
http://essenceaquatic.com/essen-galatama-bawal/